Rapat Pleno Komite Sekolah merupakan salah satu acara dengan pendapat, komunikasi, atau semacam Rapat Umum penyelenggaraan Pendidikan di sekolah. Pada acara ini semua orang tua dan atau wali siswa berkumpul bersama pengurus organisasi Orang tua siswa (Komite
Sekolah), Kepala Sekolah, dewan guru dan karyawan sekolah untuk membicarakan rencana dan pelaksanaan program sekolah, pemerintah, maupun program komite sekolah.
Banyak yang beranggapan bahwa pada acara ini hanya akan dibicarakan kewajiban orang tua untuk membayar sejumlah biaya yang harus ditanggung selama siswa bersekolah. Anggapan itu tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah, karena memang salah satu agenda pentingnya adalah hal tersebut. Biasanya sebelum membicarakan masalah pendanaan akan disampaikan dahulu laporan pertanggungjawaban kegiatan dan pelaksanaan program pada periode yang lalu, baru kemudian dibicarakan program-program yang akan dilaksanakan pada periode tahun mendatang.
Di SMPN 2 Bejen peran serta komite dalam penyelenggaraan pendidikan ini sangat penting mengingat bahwa status SMPN 2 Bejen adalah sekolah negeri yang penyelenggaraannya dibiayai dengan dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) yang bersumber dari APBN. Dana BOS yang dikucurkan ke sekolah pada umumnya hanyalah dana minimal yang dibutuhkan oleh sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan demikian apabila sekolah mengadakan kegiatan-kegiatan yang statusnya di luar perhitungan standar minimal maka akan kesulitan dalam pendanaannya. Di sinilah peran serta komite dibutuhkan, contohnya untuk perawatan dan pembangunan gedung, berdasarkan aturannya hal ini adalah wewenang pemerintah sehingga sekolah tidak memiliki kewenangan menarik uang gedung dari orang tua siswa. Namun apabila gedung tersebut membutuhkan perawatan seperti misalnya perlu dicat ulang, pemerintah tidak menyediakan alokasi dananya sehingga mau tidak mau sekolah harus mengusahakan secara mandiri.
Hal penting lain adalah perlunya orang tua siswa mengetahui apa saja yang dilaksanakan di sekolah dalam rangka mencerdaskan putra-putrinya, sehingga orang tua/wali dapat turut serta merasakan beratnya tanggung jawab yang dipikul. Dengan adanya musyawarah ini persoalan-persoalan yang bisa menimbulkan masalah dalam proses pembelajaran bisa diantisipasi atau paling tidak diketahui kemungkinannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami menerima masukan dan komentar positif dari siapa saja asalkan dengan menggunakan kata-kata yang baik dan sesuai dengan kaidah yang berlaku di dunia nyata maupun di dunia maya.